[Kisah Inspiratif] ANAK PETANI JADI KEPALA DESA


Eli Febrianto biasa di panggil Eli, Alumni SMAN 1 Kalisat Tahun 2005 ini sekarang menjabat sebagai kepala desa Mayang Kab Jember. Anak tunggal dari ayah seorang petani sederhana dengan ibu rumah tangga sambil usaha kecil-kecilan yaitu membuka toko klontong dirumahnya. Perjuangan sekolahnya sungguh luar biasa, Eli harus menempuh jarak 8 kilo meter dengan bersepeda ontel sampai Polsek Mayang untuk dititipkan disana kemudian melanjutkan perjalanan naik angkot ke SMAN 1 Kalisat, dengan sabar aktifitas tersebut dilakukannya selama 3 tahun lamanya
Eli sendiri sadar jika dia bukan termasuk orang yang pintar, hanya dengan kerja keras dia bisa menyelesaikan masa SMAnya. Awalnya Eli memiliki impian untuk menjadi seorang guru. Tidak sia-sia Kerja kerasnya dalam mencari ilmu semasa sekolah membuat dia diterima kuliah D2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Jember.

Walau dengan keterbatasan ekonomi Eli tetap gigih menjalani perkuliahan hingga dinyatakan lulus D2 PGSD. Bukannya bahagia dengan kelulusan Eli malah harus mengubur impinannya untuk menjadi seorang guru, karena gaji guru honorer tidak mencukupi kehidupannya yang kini telah menyandang status kepala rumah tangga . Apalagi Istri hamil besar membuat dia semakin yakin dengan keputusan tersebut. Untuk mencukupi kehidupannya dia memutuskan untuk bekerja sebagai seles Motor namun hanya bertahan selama 4 bulan saja. Tak patah semangat dia mencoba peruntungan membuka counter HP dirumahnya, namun karena kebutuhan ekonomi dia mencari pekerjaan lainnya. Ternyata mencari pekerjaan bukan hal yang mudah. Akhirnya ditahun 2010 dia diterima sebagai pegawai SPBU dengan sistem kontrak 2 tahun.

Setelah selesai Kontrak lagi-lagi dia harus mencari pekerjaan baru, ditahun itu juga akhirnya Eli diterima di salah satu minmarket selama satu tahun, karirinya sebenarnya bagus akan tetapi dia kembali berhenti setelah perusahaannya ingin memindahkan dia ke Bali. Akhirnya dia coba melamar kembali ke SPBU dan berhasil dikontrak selama 1 tahun, karena kebutuhan yang semakin besar dia juga mencari penghasilan sebagai seles lampu, alat tulis, kosmetik dan lain sebaginya dengan menaiki sepeda motor miliknya

Tahun 2014 Akhirnya Eli berfikir jika dia melakukan pekerjaan seperti ini terus mungkin kehidupannya akan tetap tak menentu, Eli Akhirnya memutuskan untuk fokus membesarkan toko kelontong milik ibunya dirumah. Dari toko inilah secara tidak sengaja Eli memulai karir politiknya.

Sambil berjualan Eli membantu orang-orang disekitar yang sedang kesusahan dalam pengurusan administrasi bagi orang-orang yang sedang sakit. Pendidikan yang dimilikinya bermanfaat dalam proses pengurusan adminstrasi tersebut tanpa meminta imbalan karena dia berusaha untuk ikhlas membantu. Dari sinilah Eli mulai dikenal oleh masyarakat didesanya sehingga ada orang-orang yang ising untuk mencalonkannya menjadi kepala desa, orang-orang tersebut tak lain ayah Eli dan teman-temannya.

Puncaknya tanpa sepengetahuan Eli ada yang memasang banner bergambar foto dirinya. Bukannya senang eli malah jatuh sakit karena niat awalnya hanya ingin membantu masyarakat sekitar. Karena banyak desakan dari keluarga dan masyarakat walau dengan pro dan kontra ditambah lagi belum pernah ada yang mencalonkan diri dari desanya akhirnya Eli memutuskan untuk maju dalam pencalonan kades tahun 2021 dan dinyatakan terpilih sebagai kepala desa sampai saat ini.

Begitulah perjuangannya, perjuangan yang tidak dilalui dengan mudah ada banyak proses yang dilalui Eli untuk menjadi pribadi yang sekarang, semoga bermanfaat.